Monday, February 08, 2021

POLA DASAR MENYUSUN ESAI

Menyusun tulisan dalam bentuk sekelas esai memerlukan keterampilan dan kemampuan kognisi serta naluri yang agak spesifik. Guna membuat sebuah esai berkualitas diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus.

Gambaran di bawah ini merupakan semacam pola dasar yang mungkin membantu kita dalam menyusun sebuah esai. Dapat pula kita menyebutnya sebaga panduan dasar dalam menulis sebuah esai.

Struktur Sebuah Esai

Secara struktural sebuah esai memiliki pola serta susunan yang mesti runut dan terpadu. Secara umum sebuah esai minimal terbagi dalam lima paragraf. Kelima paragraf tersebut secara proporsional dan sistematis emmpunyai kedudukan dan fungsi khusus.

1. Paragraf pertama

Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis dikemukakan dalam kalimat singkat dan jelas serta sedapat mungkin pada kalimat pertama. Kemudian pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa subtopik.

2. Paragraf kedua sampai keempat
Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisis dengan melihat relevansi dan relasinya dengan tiap-tiap subtopik.

3. Paragraf kelima (terakhir)

Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan subtopik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca!

Langkah-langkah membuat esai

1. Memilih Topik

Bila topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, Anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda ingin melakukan analisis khusus, topik Anda harus benar-benar spesifik.

Jika topik masih terlalu umum, Anda dapat mempersempit topik Anda. Sebagai contoh, topik “Indonesia” masih merupakan satu topik yang sangat umum. Jika tujuan Anda menulis sebuah gambaran umum (overview), topik ini sudah tepat. Namun, bila ingin membuat analisis singkat, Anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia". Setelah yakin akan apa yang Anda tulis, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.

Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya Anda memiliki kebebasan memilih topik yang Anda sukai sehingga biasanya membuat esai Anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

2. Tentukan Tujuan

Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis! Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang Anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apa pun topik yang Anda pilih harus sesuai dengan tujuan yang ditentukan.

3. Tuliskan Minat Anda

Jika Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa subjek yang menarik minat. Semakin banyak subjek yang Anda tulis akan semakin baik. Jika Anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang Anda minati, coba lihat di sekeliling Anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda? Apa yang Anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subjek-subjek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala!

4. Evaluasi Potensial Topik

Jika telah ada beberapa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, Anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide yang Anda miliki untuk topik yang Anda pilih?

Sebelum Anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus di mana topik Anda telah ditentukan, Anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.

5. Membuat Outline

Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik Anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisasi.

  1. Mulailah dengang menulis topik Anda di bagian atas

  2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya

  3. Tuliskan garis besar ide Anda tentang topik yang Anda maksud:

  4. Jika Anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik

  5. Jika Anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca

  6. Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut

  7. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama.
6. Menuliskan Tesis

Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai Anda, sekarang Anda harus melihat kembali outline yang telah Anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan Anda buat. Pernyataan tesis Anda terdiri dari dua bagian:

  • Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia

  • Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai Anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
7. Menuliskan Tubuh Esai

Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah Anda pilih. Masing-masing ide penting yang Anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis Anda.

Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:
  • Mulailah dengan menulis ide besar Anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide Anda adalah: “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, Anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama”
  • Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.
  • Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi
  • Bila perlu, Anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.
  • Setelah menuliskan tubuh tesis, Anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.
8. Menulis Paragraf Pertama
  • Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
  • Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca Anda, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang Anda buat.
  • Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati.
  • Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin Anda.
  • Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis Anda.
  • Tutup paragraf Anda dengan pernyataan tesis Anda.
9. Menuliskan Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir Anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas) yang menggambarkan pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai Anda.

10. Memberikah Sentuhan Akhir

  • Teliti urutan paragraf. Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah Anda menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat.

  • Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya.

  • Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan Anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah Anda.

  • Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah Anda beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?

  • Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya

  • Teliti kembali penulisan dan tata bahasa Anda.

Sumber: Guide to Writing a Basic Essay, Index of Literary Terms

No comments: